Selasa, 18 Mei 2010

MENGAPA DOA KITA SUSAH DIKABULKAN ?

Syukur adalah satu jenis perasaan yang jarang bermukim permanen di hati kita. Bahkan acapkali kita lupa dan alpa untuk mengucapkan dan mengamalkannya. Kata syukur biasanya baru terucap manakala mendapat rejeki yang besar, tapi tidak sedikit juga yang ketika mendapat rejeki banyak lupa bersyukur.

“Ketika Nabi Sulaiman a.s. mendapatkan puncak kenikmatan dunia, beliau berkata,“Ini adalah bagian dari karunia Allah, untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau kufur.” (An-Naml: 40).
Ketika Qarun mendapatkan harta yang sangat banyak, dia mengatakan, “Sesungguhnya harta kekayaan ini, tidak lain kecuali dari hasil kehebatan ilmuku.” (Al-Qashash: 78)”


   

"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu” (QS. 40 : 60 (Edt))

Itulah salah satu janji Allah kepada kita.

Dalam situasi tertentu, terkadang kita lupa sehingga dalam benak kita timbul pertanyaan :

“Mengapa kami sudah sering berdo’a, tetapi Allah tetap tidak mengabulkan do’a kami?”


Menurut Ibrahim bin Adham, “Sesungguhnya hati kalian telah mati oleh sepuluh sebab, maka bagaimana mungkin Allah mengabulkan do’a kalian”.

Kesepuluh faktor yang menyebabkan hati kalian mati, antara lain
01. Kalian mengenal Allah, tetapi tidak mau menunaikan haknya.
      
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. 51 : 56)

02. Kalian suka membaca kitab Allah, tetapi tidak mau mengamalkannya.
           
Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Quran Ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan mereka". (QS. 41 : 26)
03. Kalian mengetahui iblis itu musuh, tetapi tetap mengikuti perintahnya.
 •• •               •              
Hai manusia, Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, Maka anggaplah ia musuh(mu), Karena Sesungguhnya syaitan-syaitan itu Hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala (QS. 35 : 5-6)


04. Kalian menyatakan cinta kepada Rasulullah, tetapi meninggalkan sunnahnya.
                 
Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. 33 : 21)


05. Kalian menyatakan cinta syurga, tetapi tidak mau mengamalkan amalan ahli surga
06. Kalian mengakui takut siksa neraka, tetapi tetap saja berbuat dosa
07. Kalian meyakini bahwa kematian itu haq, tetapi tidak pernah menuiapkan bekal untuk menghadapinya
08. Kalian suka memperhatikan aib orang lain, tetapi tidka mau memperhatikan aib diri sendiri
09. Kalian senang makan rizki Allah, tetapi tidak pernah bersyukur kepada-Nya
10. Kalian seing mengubur orang mati, tetapi tidak mau mengambil pelajaran darinya.


Kedaulatan Kelas VIII