Rabu, 03 Februari 2010

KEBIASAAN SISWA DI SEKOLAH

Bapak/Ibu Guru yang terhormat, pernahkah kita memperhatikan tingkah laku siswa kita di sekolah ?

Pernakah kita memarahi siswa, karena :

  • siswa datang terlambat,

  • siswa belum membersihkan kelas,

  • siswa belum mengerjakan pekerjaan rumah,

  • siswa tidak menggunakan seragam dan atribut yang ditentukan,

  • siswa tidak membawa Al Qur’an atau Al Kitab,

  • siswa mainan HP ketika sedang belajar,

  • siswa membawa buku komik,

  • siswa mengobrol ketika sedang belajar,

  • siswa suka mencari perhatikan dan membikin ulah di kelas,

  • siswa main bola/raket/lari-larian di kelas

  • dan masih banyak masalah lainnya.



Marah memang sesuatu hal yang mudah kita lakukan. Terkadang tanpa kita mau tau apa yang menjadi latar belakang persoalan kita sudah marah dan memvonis siswa bersalah.
“Mengapa kalian main raket di kelas, sedangkan kelas yang lain sedang mengaji”, kata guru X kepada siswa di kelas yang ribut ketika pengajian sedang berlangsung. “Kalian sudah bodoh, bertingkah lagi !”, lanjutnya.
“Siapa yang piket hari ini …!!!”, gertak guru Y ketika memasuki kelas yang ruangannya kotor. “Cepat dibersihkan atau bapak tidak akan mengajar selamanya di kelas ini !”


Bapak/Ibu Guru yang budiman….
Pernahkan kita bertanya dalam hati mengapa :
Siswa bisa sampai berkelahi di kelas ?
Siswa bisa bermain bola, raket, atau berlari-larian di kelas ?
Siswa membuat gaduh yang dapat mengganggu kelas lainnya ?
Siswa tidak mengerjakan PR ? atau
Mengapa ketika kita sedang mengajar, siswa asyik mengerjakan pekerjaan mata pelajaran lainnya ?

Kalau kita mau usut dan teliti sebenarnya akar permasalahan tidaklah sepenuhnya datang dari siswa bahkan kalau kita mau jujur, kesalahan terbesar adalah datang dari kita. Sudahkah menjadikan diri kita (guru) contoh yang baik, minimal untuk kita sendiri ?

Kita ingin siswa kita tidak terlambat datang ke sekolah, namun apakah kita sudah mampu untuk mengajar tepat waktu ?
Kita marah ketika hampir separuh kelas hasil ulangannya buruk, namun pertanyaannya apakah kita sadar bahwa metode dan cara kita dalam menyampaikan pelajaran sudah baik dan benar ? Bukankah masih banyak kita lihat Bapak/Ibu guru yang mengajar hanya memberikan catatan atau tugas kepada siswa, kemudian pergi ke kantor dengan segala macam alasan ?
Kita marah ketika melihat kelas kotor, pertanyaannya apakah kita sudah memberi contoh cara membuang sampah yang benar ? Pernahkah kita mengambil sampah bungkus permen yang di buang siswa sembarangan ?
Kita marah ketika siswa kita berkelahi, lari-larian, main bola atau teriak-teriak di kelas, pertanyaannya mengapa siswa tersebut bisa berbuat demikian ? Kemana kita (guru) waktu itu ?
Itulah sedikit contoh peristiwa yang terjadi di sekolah. Akankan kita membiarkan hal tersebut berulang bagaikan lingkaran api yang tak ada ujungnya ? Atau kita siap membongkar lingkaran itu dan merubah paradigma kita tentang siswa. Siswa bukan lagi hanya sebagai objek yang diam, namun kita harus mampu menempatkan siswa selain sebagai objek juga segaligus sebagai subjek pendidikan. Sehingga diharapkan dengan pendidikan yang kita berikan kita bisa membantu siswa mengembangkan potensi yang mereka miliki dan merubahnya menjadi kekuatan.
Memang, untuk merubah hal tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, namun hal itu juga bukan berarti tidak bisa kita lakukan. Usaha keras, pantang menyerah, kekompakan pada seluruh stake holder yang ada, peraturan yang jelas, infra struktur yang mendukung, kebijakan pimpinan yang baik, iklim kerja yang kondusif serta contoh dari kita bisa menjadi solusi yang tepat untuk hal tersebut.
Saat ini marah-marah, menghukum siswa dengan hukuman fisik sepertinya sudah bukan jamannya lagi. Figur dan tauladan yang baik, jauh lebih berperan daripada sekedar kata-kata. Di bawah ini saya sajikan indikator kebiasaan-kebiasaan siswa di sekolah yang dapat kita gunakan sebagai acuan bagaiman kita bersikap terhadap siswa-siswi kita.

Kebiasaan Siswa di Sekolah, antara lain :
A. Sebelum Guru masuk kelas :

  1. Kelas belum dibersihkan

  2. Ada yang mengerjakan pekerjaan rumah (PR)

  3. Ada yang belajar

  4. Ada yang nongkrong di depan kelas

  5. Ada yang ngobrol

  6. Ada yang sms-an atau On Line

  7. Ada yang sarapan pagi



B. Ketika Guru sedang Mengajar

  1. ada yang mendengarkan namun pasif

  2. ada yang mendengarkan dan aktif memberikan tanggapan

  3. ada yang mengerjakan pekerjaan mata pelajaran lain

  4. ada yang cuek

  5. ada yang mengobrol dengan teman sebangku

  6. ada yang cari perhatian

  7. ada yang mengantuk

  8. ada yang suka memperhatikan/memandang guru dari ujung rambut sampai ujung kaki

  9. ada yang sering ijin ke kamar kecil



C. Ketika ada Jam Pelajaran yang Kosong

  1. Sebagaian besar siswa bercanda dan membuat gaduh yang menggangu kelas sebelahnya

  2. Ada sebagian kecil yang belajar

  3. Ada yang sms-an dan On Line

  4. Ada yang lari-larian

  5. Ada yang bermain bola

  6. Ada yang mengucapkan syukur karena gurunya tidak hadir

  7. Ada yang BT dan ingin pulang

  8. Keluar masuk kelas dan pergi ke WC



D. Ketika Jam Istirahat

  1. Sebagian besar anak keluar dari kelas dan segera jajan

  2. Ada yang makan di kelas

  3. Ada yang makan di kantin

  4. Ada yang makan di lorong sekolah

  5. Sebagian besar siswa membuang sampah tidak pada tempatnya

  6. Ada yang tertukar membuang sampah pada tempat sampah kering dan basah

  7. Ada yang membuang sampah di laci meja

  8. Dan hanya sebagian kecil siswa yang membuang sampah tepat pada tempatnya



E. Ketika Jam Pulang Sekolah

  1. Sebagian besar siswa langsung meninggalkan sekolah,

  2. Sebagian kecil masih ada yang melakukan kegiatan OSIS dan Pengembangan Diri

  3. Ada yang masih nongkrong di pojok sekolah, kantin atau pos satpam

  4. Ada yang main bola

  5. Ada yang minta perbaikan pada guru